Usaha dan Proses dalam Termodinamika
Termodinamika adalah cabang ilmu Fisika yang membahas tentang hubungan antara panas (kalor) dan usaha yang dilakukan oleh kalor tersebut. Dalam melakukan pengamatan mengenai aliran energi antara panas dan usaha ini dikenal dua istilah, yaitu sistem dan lingkungan. Apakah yang dimaksud sistem dan lingkungan dalam termodinamika? Untuk memahami penggunaan kedua istilah tersebut dalam termodinamika, perhatikanlah Gambar 1. berikut :
Gambar 1. Bola besi dan air merupakan sistem yang diamati. Adapun, udara luar merupakan lingkungannya.
Misalkan, Anda mengamati aliran kalor antara bola besi panas dan air
dingin. Ketika bola besi tersebut dimasukkan ke dalam air. Bola besi dan
air disebut sistem karena kedua benda tersebut menjadi objek pengamatan
dan perhatian Anda. Adapun, wadah air dan udara luar disebut lingkungan
karena berada di luar sistem, tetapi dapat memengaruhi sistem tersebut.
Dalam pembahasan termodinamika, besaran yang digunakan adalah besaran
makroskopis suatu sistem, yaitu tekanan, suhu, volume, entropi, kalor,
usaha, dan energi dalam.
Usaha yang dilakukan oleh sistem (gas) terhadap lingkungannya bergantung
pada proses -proses dalam termodinamika, di antaranya proses isobarik,
isokhorik, isotermal, dan adiabatik.
. Usaha Sistem terhadap Lingkungannya
Pada pembahasan Bab sebelumnya, Anda telah mempelajari definisi usaha (W) yang dilakukan pada benda tegar, yaitu
W = F x s
Bagaimanakah cara menghitung usaha pada gas? Tinjaulah suatu gas yang
berada dalam tabung dengan penutup berbentuk piston yang dapat bergerak
bebas, seperti terlihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Ketika gas ideal di dalam tabung dipanaskan,gas tersebut memuai sehingga piston berpindah sejauh Δs.
Ketika gas tersebut dipanaskan, piston akan berpindah sejauh Δs karena gas di dalam tabung memuai dari volume awal V1 menjadi volume akhir V2.
Gaya yang bekerja pada piston adalah F = pA. Jika luas penampang piston
(A) dan tekanan gas dalam tabung (P) berada dalam keadaan konstan,
usaha yang dilakukan oleh gas dinyatakan dengan persamaan
W = pA Δs
Oleh karena A Δs = ΔV, persamaan usaha yang dilakukan gas dapat ditulis menjadi :
W = p ΔV (1–1)
atau
W = p(V2 – V1) (1–2)
dengan:
p = tekanan gas (N/m2),
ΔV = perubahan volume (m3), dan
W = usaha yang dilakukan gas (joule).
Nilai W dapat berharga positif atau negatif bergantung pada ketentuan berikut.
a. Jika gas memuai sehingga perubahan volumenya berharga positif, gas
(sistem) tersebut dikatakan melakukan usaha yang menyebabkan volumenya
bertambah. Dengan demikian, usaha W sistem berharga positif.
b. Jika gas dimampatkan atau ditekan sehingga perubahan volumenya
berharga negatif, pada gas (sistem) diberikan usaha yang menyebabkan
volume sistem berkurang. Dengan demikian, usaha W pada tersebut sistem
ini bernilai negatif.
Usaha yang dilakukan oleh sistem dapat ditentukan melalui metode grafik.
Pada Gambar 3a dapat dilihat bahwa proses bergerak ke arah kanan (gas
memuai). Hal ini berarti V2 > V1 atau
ΔV > 0 sehingga W bernilai positif (gas melakukan usaha terhadap
lingkungan). W sama dengan luas daerah di bawah kurva yang diarsir (luas
daerah di bawah kurva p –V dengan batas volume awal dan volume akhir)
Gambar 3. (a) Grafik P–V suatu gas yang mengalami pemuaian (melakukan
ekspansi) (b) Grafik P–V suatu gas yang mengalami pemampatan (diberi
kompresi)
Cobalah Anda tinjau kembali Persamaan (1–1). Dari persamaan tersebut dan
grafik hubungan tekanan (p) terhadap (V) pada Gambar 3, Anda dapat
menyimpulkan bahwa suatu sistem dikatakan melakukan usaha (W berharga
positif) atau sistem diberi usaha (W berharga negatif), jika pada sistem
tersebut terjadi perubahan volume ( ΔV).
Contoh Soal 1 :
Tentukanlah usaha yang dilakukan gas. (1 atm = 105 N/m2)
Kunci Jawaban :
Diketahui: p = 2 atm, V1 = 0,3 L, dan V2 = 0,5
L.
1 liter = 1 dm3 = 10–3 m3
W = p ( ΔV) = p (V2 – V1)
W = 2 × 105 N/m2 (0,5 L – 0,2 L) × 10–3
m3 = 60 Joule.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar