Suatu
system termodinamika adalah suatu masssa atau daerah yang dipilih untuk
dijadikan obyek analisis. Daerah sekitar sistem tersebut disebut
sebagai lingkungan. Batas antara system dengan lingkungannya disebut
batas system ( boundary). Sifat
(property ) system seperti massa , volume, energy, tekanan, dan
temperatur, merupakan krakteristik mikroskopik system, di mana nilai
numeriknya dapat diberikan pada suatu waktu tertentu tanpa mengetahui
sejarah system itu sendiri. Keadaan ( state ) merupakan kondisi system
yang dapat ditentukan oleh sifatnya. Mengingat bahwa umumnya terdapat
hubungan antara sifat – sifat system, keadaan dapat ditentukan
berdasarkan nilai pasangan sifatnya. Sifat – sifat yang lain dapat
ditentukan berdasarkan pasangan sifatnya.
Proses
dapat terjadi pada sebuah system apabila terdapat perubahan sifat
sehingga terjadi perubahan keadaan dari system tersebut. Proses
merupakan transformasi dari suatu keadaan ke kaadaan yang lain. Jika
system menunjukan nilai sifatnya yang tetap pada dua saat yang berbeda.
Maka system dapat dikatakan berada dalam keadaan yang sama. Sebuah
system dikatakan dalam kondisi tunak ( steady state) jika tidak satu pun
sifatnya berubah terhadap waktu. Siklus termodinamika merupakan suatu
urutan proses yang berawal dan berakhir pada keadaan yang sama. Paada
akhir siklus, semua sifat akan memiliki nilai yang sama dengan kondisi
awal. Dengan demikian, maka dalam suatu siklus, system tidak mengalami
perubahan netto. Siklus yang berulang secara periodik memegang peran
penting dalam berbagai aplikasi teknik. Contohnya, uap yang berdiskusi
dalam suatu unit pembangkit tenaga listrik membentuk sebuah siklus. Pada
suatu keadaan tertentu, setiap sifat memiliki nilai tertentu yang dapat
ditentukan tanpa perlu mengetahui bagaimana sistem dapat mencapai
keadaan tersebut.
Dengan
demikian, perubahan nilai suatu sifat dapat pada saat system berpindah
dari suatu keadaan ke kaadaan yang lain sangat di tentukan oleh keadaan
awal dan akhir serta tidak di pengaruhi oleh langkah perubahan yang
terjadi. Perubahan tidak di pengaruhi oleh sejarah dan rincian proses.
Sebaliknya apabila nilai suatu besaran tidak dipengaruhi oleh proses
antara dua keadaan, maka besaran tersebut merupakan perubahan sifat. Hal
ini mendorong munculnya pengujiaan yang bukan saja penting namun juga
memadai dalam menentukan apakah suatu besaran merupakan perubahan sebuah
sifat: suatu besaran adalah sebuah sifat, jika dan hanya jika perubahan
nilai diantara dua keadaan tidak dipengaruhi oleh proses.
Selanjutnya,apabila nilai kuantitas tertentu bergantung pada detail
proses dan tidak semata – mata tergantung pada kondisi awal dan akhir,
maka besaran tersebut bukanlah sebuah sifat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar